Senin, 21 Mei 2012
Menata Hati Sebelum Mati
Manusia tak luput dari salah itu benar, namun jangan jadikan itu sebagai alasan tuk selalu berbuat kesalahan. Ketika berbuat kesalahan maka yang selalu dijadikan alasan yaitu manusia tak luput dari salah. Perfectional itu yang harus kita cari. Mengerjakan sesuatu dengan sempurna itu yang harus kita lakukan meski tidak akan pernah bisa sempurna.
Dan Allah tidak melihat kesempurnaanmu dalam menjalaninya namun Niat tulusmu yg disertai usaha untuk menjalankannya. karena engkau tidak bisa sempurna, maka biarkanlah Allah yg akan menyempurnakannya.
Begitu pun dalam menata hati, kita harus senantiasa menatanya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi..
Seorang artis wanita yang sangat terkenal di Indonesia tengah mempromosikan film terbarunya bersama penulis novel yang sekaligus menjadi sutradara film itu dan seorang aktor pada sebuah masjid di sebuah kampus terkenal di Jogja. Mereka mempromosikan film yg menceritakan tentang kisah asmara seorang muslimah dan lelaki muslim. Artis itu nampak sangat cantik dan anggun dengan balutan jilbab yang menutupi auratnya. Sayangnya dia memakai jilbab hanya pada saat proses syuting dan promosi film tersebut. Lalu pada saat sesi tanya jawab, seorang wanita bertanya padanya.
“Mba,, Mba terlihat begitu cantik dengan jilbab. Apakah setelah film ini mba akan terus memakai jilbab.” Tanya seorang wanita.
“Aku masih mau menata hati dulu baru pakai jilbab” Jawabnya.
Kenapa begitu banyak wanita yang berpikiran seperti itu? Sebelum memakai jilbab mereka mau menata hati dulu. Atau Hati dulu dijilbabin baru pakaiannya. Tidakkan mereka tahu bahwa jilbab itu wajib? Tidakkah mereka berpikir kalau wanita-wanita yang berjilbab juga Tengah menata hatinya? Atau mereka berpikir jika sudah berjilbab maka hati sudah tak lagi ditata?
Sadarlah saudariku.. Jilbab itu suatu kewajiban yang diperintahkan langsung dari Allah kepada hambanya. Sebagaimana yang tertera dalam kitab sucimu yang seharusnya menjadi pedoman hidupmu.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” ( QS An-Nur Ayat 31).
Ketahuilah wahai ukhtie.. (saudariku). Jilbab akan menjadi pelindung bagimu dan tidak akan menyusahkanmu. Iman terletak di hati bukan pada pakaian itu betul. Namun pakaian adalah cerminan dari iman. Karena jika engkau beriman pada Allah, maka patuhilah perintah-Nya. Jilbab tidak akan merusak emansipasimu bahkan akan membuat engkau menjadi bebas.
Sara bokker adalah seorang model, plati fitness juga artis di Amerika yang kehidupannya penuh dengan glamor. Ia menikmati hidup yang serba gemerlap. Dan kala itu, ia selalu menjaga penampilan agar menarik dimata orang banyak. Namun Setelah bertahun-tahun, Bokker mulai merasakan bahwa selama ini dirinya sudah menjadi budak mode. Dirinya menjadi tawanan penampilannya sendiri. Rasa ingin memuaskan ambisi dan kebahagian diri sendiri sudah mengungkungnya dalam kehidupan yang serbaglamor. Dunia Intertainment yang telah membesarkan namanya itu tidak membuatnya menjadi tenang dan merasakan kedamaian di jiwa. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah Al-Quran dan membaca terjemahannya. Dan kata dia isi Al-Qur’an telah menyentuh hati dan jiwanya yang paling dalam. Maka tanpa ragu, wanita cantik dan merupakan salah satu public figure di Amerika itu pun memutuskan menjadi muslimah dan mengubah penampilannya yang sebelumnya seksi dan superketat menjadi pakaian bersahaja yang longgar dan mengenakan jilbab. Setelah mengenakan busana Muslimah untuk pertama kalinya ia merasa benar-benar menjadi seorang perempuan. Ia merasakan rantai yang selama ini membelenggunya sudah terlepas dan akhirnya menjadi orang yang bebas. Dan saat itulah ia menemukan kebebasan. Baginya jilbab justru membuat ia bebas. Dulu ketika ia berjalan dengan pakaian mini banyak lelaki yang menatapnya dengan penuh nafsu, bak pemburu melihat mangsanya. Kini ia bebas. Ia tak lagi ditatap seperti itu.
Jika seorang mualaf yang baru mengenal islam saja sudah ingin melaksanakan kewajibannya secara penuh mengapa yang telah menjadi muslim dari lahir tidak? Itu adalah sebuah hidaiyah dan hidaiyah itu harus dicari saudariku. Karena “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d ayat 11)
Teruntuk saudariku, jangan jadikan “ingin menata hati dulu” sebagai alasan tuk terus-terusan menjalani hari dengan berjuta mata yang selalu menatapmu tanpa hijab. Memakai jilbab juga bukan merupakan budaya orang arab karena budaya disana jauh lebih keji sebelum datangnya islam.
Tahukah kamu, wanita-wanita yang sekarang memakai jilbab pun mereka sedang menata hatinya. Hanya saja mereka mendahulukan yang menjadi wajib bagi mereka. Mereka tahu bahwa memakai jilbab itu wajib selayaknya shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, membayar zakat dan lainnya.
Dalam menjalankan perintah Allah, akan banyak sekali onak dan duri yang menjadi penghalang bagimu. Akan ada orang yang mencemoohmu namun jangan takut, karena yang engkau cari adalah keridhoan Allah bukan keridho’an manusia. Orang yang senantiasa mencari keridho’an manusia atau ingin dinilai manusia itu akan membuat ia selalu stres. Keluar rumah bedak belum dipolesi tidak bisa, kulit kelihatan hitam langsung suntik vitamin C. Hidung kurang mancung ke Jepang operasi plastik buat mancungin. Hingga yang ada wajah yang terlihat indah dengan natural malah berubah seperti plastik.
Jika engkau berjilbab dan ada orang yang mempermasalahkan akhlakmu, jelaskan pada mereka bahwa antara akhlak dan jilbab itu dua hal yang berbeda. Berjilbab adalah murni perintah Allah yang wajib dilaksanakan oleh wanita muslim yang telah baligh tanpa memandang akhlaknya baik atau buruk. Sedangkan akhlak adalah budi pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing. Dan jika seorang wanita berjilbab melakukan dosa/pelanggaran itu bukan masalah jilbabnya namun akhlaknya.
Wahai saudariku yang mengharap dicintai Allah.. Sudah seharusnya dikau menyadari akan kewajiban ini. Jangan menunggu hingga ajal menjemputmu. Jika kamu masih sibuk menata hatimu sementara kewajibanmu masih belum terlaksana apakah engkau tidak takut pada malaikat kematian yang setiap saat bisa datang tiba-tiba menjemputmu. Apakah engkau masih mengaku belum siap sementara kematian datang tanpa memilih engkau telah siap atau belum siap. Tidak memilih pula yang tua atau masih muda. Bisa jadi kematian itu datang disaat dirimu belum siap dan penuh dengan dosa-dosa.
Kutuliskan ini sebagai rasa cintaku padamu karena aku telah mendengar yang lebih banyak menghuni neraka adalah dari kaummu. Dan aku akan berdoa semoga yang terbanyak itu bukanlah seorang muslimah (wanita muslim).
Saling mengingatkan dalam kebaikan adalah bukti cintamu pada saudaramu..
Semoga kita semua bisa dipertemukan di syurga cinta-Nya hingga kekal dan abadi disana..
Amin ya Robb..
Wastaghfirullahu wastaghfuminkum...
La tansana min du’a ikum..
Jangan Lupakan aku dalam do’amu..
Oleh: Imints Fasta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khidupan ini sudah tertulis DAFTAR ISINYA
BalasHapusKATA PENGANTAR berupa syukur orang tua melahirkan kita dgn selamat
PENDAHULUAN doa orang TUA untuk kita untuk berbakti kpd beliau,disertai
DASAR teori al quran sebagai PEDOMAN kita,dan
ANALISA kehidupan saat kita beranjak Dewasa,serta
PENUTUP dikala TUA,semua terangkum dalam KESIMPULAN pertangung jawaban